Sepertinya aku harus terbiasa mengisi hariku tanpa kehadiranmu, Kini hatiku kan berhenti mengharapkan,Mudah-mudahan aku biasa merelakanmu. Meskipun waktu yang kubutuhkan sangatlah panjang,
Dan meskipun hanya dengan kematianlah aku baru bisa merelakanmu, Aku akan melakukannya.
Saat ku buka hati yang lama tertutupi terasa enggan dan bimbang jiwaku ini, baru aku merasakan ketenangan stelah ku ingat bahwa aku telah berjanji menanntikan cintamu yang sempat tertunda waktu, karena ingin ku isi hatiku hanya dngan cintamu agar sepi tak kurasakan lagi
Aku ingat kata2ku dahulu aku akan setia menunggumu sampai waktunya tiba, kau kembali memberi harapan dan perhatian ketika aku sempat terabaiikan, maaf kan aku jika menunggumu , dan ku minmta padamu jangan kau ingkari kata dan janjimu yang sempat kau ucapkan padaku.
Kau pernah mengucapkan kata “aku tak akan berpaling pada siapapun”meskipun keadaan aku jauh darimu, mungkin dari sebagian kata-katamu, itulah sebagian kata yang ku percayai darimu dengan hatiku.
Kata-katamu membuat aku tak akan memuarakan cintaku bukan pada lautnya, Meski memar jiwa telah membiru, aku tak akan mengobatinya dengan morfin asmara yang hanya akan membuat aku terlena, Meski telah sakit tubuhku tegores luka, aku tak akan mengobatinya dengan kassih sayang fata morgana.
Aku tak akan menjalani cinta dengan orang lain selain kamu, sekalipun kau menyuruhku, karena aku tak ingin membalas cinta dan ketulusanmu dengan kasih saying yng tidak sepantasnya aku dapatkan.
Satu lagi, Lamanya waktu yang kau pinta tak akan berarti apa-apa bagiku.
Penulis
Afes jutek bhudak goreng thea
Ku ingat kata-katamu yang selaksa angin yang kutemukan kala aku tersesat dalam kebingungan, kat-katamu bagaikan air yang jernih yang ku temukan saat aku tersesat dalam kehausan, Kata-katamu menenangkan aku setelah aku meraskan gempa tanpa skala richter.
Meski aku bicara panjang lebar tetap pembicaraanku ini tak akan memberi apa-apa padamu karena kau sudah menganggapku tak ada bahkan tak pernah ada dalam kehidupanmu, aku sadar dengan kekuranganku, Mungkin saat ini kau telah menemukan laki-laki yang kau anggap cocok bahwa kau adalah tulang rusuknya.
Semoga kau bahagia dalam kehidupan barumu, mudah-mudahan perpisahan ini seagung percintaan kita, perpisahan yang laksana api yang membengkokan emas dan menjadikannya lebih mahal dan lebih berharga, Aku yaqin padamu bahwa kau akan mendapatkan kebahagiaan yang sepantasnya kau miliki. Karena selama ini aku tak pernah memberikan sedikit kebahagiaan kepadamu. Maafkan aku yang hanya menjadikan kehidupanmu keruh tanpa pernah memberikan jernih sedikitpun, Aku sadar dengan kekotoran yang ada dalam jiwaku ini yang hanya membuat kau semakin tak mau mendekatiku bahkan untuk melihatku pun kau enggan.
Aku bukanlah manusia yang steril, apalagi bersahabat dengan kebaikan sungguh jauh bagiku, Sebelum kau mengatakannya padaku, aku sadar dan tahu apa yang akan kau ucapkan bahwa aku tidak pantas menjadi pendamping hidupmu.
Kau adalah orang yang sempurna yang hanya pantas untuk orang yang sempurna, bukan orang yang seperti aku. Apa yang akan dijadikan kebanggaan dariku ? Ilmu ? Harta ? semuanya tak ku miliki. Bahkan dalam pendidikanpun aku dibawahmu. Kata-kata ini akan terasa benar jika seandainya kau yang mengucapkannya padaku. Akan membuatku lebih introspeksi diri. Bahwa siapa aku ini ? apa yang akan aku berikan jika aku hidup bersama denganmu ? apakah aku bias menjamin kebahagiaanmu ? baik kebahagiaan dunia maupun akhirat. Jawaban dari semua pertanyaan itu adalah bahwa aku tak akan bisa memberikannya.
“Aku hanya bisa mencintaimu tak bisa memilikimu”
Mungkin itulah slogan yang pantas untukku. Padahal aku menganggap cintamu bukanlah seorang tamu asing yang datang pada malam hari dan pergi kala fazar menjelang, cintamu bukanlah impian yang datang saat aku tidur dan menghilang saat aku bangun diwaktu subuh datang menjelang.
“Aku tidak tau mulai kapan mencintaimu, tapi aku tau betul aku sangat mencintaimu, setiap hari tak pernah lupa mengingat namamu, Ku simpan setiap kata yang kau beri, tanpa peduli telah lama atau baru kau kirim. Kamu tak perlu membalas cinta, aku hanya mohon kamu membahagiakannya di sisa hidupmu demi aku”
Karena didalam sisa hidupnya, dia cuma ingin kamu”
“yakinlah..
akan baik baik saja”
Lukisan senyum yang bertebaran disaat kau bersamanya akan membuat hatinya senang, dialah yang akan menunggumu sambil duduk dikursi pelaminan dengan hamparan bunga merah kuning jingga. .
Saat ini ia hanya ingin bersamamu disetiap waktu.
Dia ingin melihat mata bulat indah yang meloncat loncat ketika kau bercerita dan akan nampak sangat sayu, tanganmu lemah bergerak di atas kepalanya. Hanya sedikit mengangkat wajah ketika kata-katanya datang, dank au akan menyambutnya dengan seyum tipis.
menghampiri lantas terduduk memeluk. Memandangmu ingin sekali dia menangis
Jangan sedih! Tak ada yang perlu ditakutkan, karena dalam setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, bukankah yang hiduppun pasti mati ?
“Aku tau kamu hebat, aku tau dari dulu…. ”
Aku menyukai masa lalu, meski aku tau jarak itu paling jauh”
Dia akan menyentuh rambut tipismu, memandang wajahmu, yang masih tetap manis meski dalam keadaan apapun. Bola mata bulat indah dan sayu semua kau miliki,
“Kala itu kita selalu bertukar cerita setiap kita bersama”
Aku masih menyimpan suka cita itu”, dan dengan manja kau bertutur
“Menikahlah denganku!”
Cinta tidak perlu diucapkan Tapi ucapan itu adalah kepastian
“Dan Menikah itu yang sesungguhnya adalah kepastian”
“Apa artinya semua yang ku tulis ini ?”
Aku menulis ini sebenarnya untukku dan dirimu.
“Andai kata kematianku tinggal satu jam lagi, kalau kita masih bisa memberi arti, apa salahnya dilakukan”
“Apa artinya buatku?”
Mungkin bagiku tak akan berarti tapi mudah-mudahan berarti bagimu bahwa
“Kamu akan melewati beban hidup yang kau rasakan saat bersamaku”
“Dan meninggalkanku sebagai seseorang yang pernah berada dalam hidupmu?”
“Bagiku Apa artinya status, jika didapatkan dengan cara yang salah”
Seandainya aku bisa
“Aku ingin melukismu, karena dulu aku melukismu hanya dengan khayalan. Sekarang aku akan melukismu dengan nyata ada dihadapanku”
Saat Bulan pucat, aku duduk disini, merangkai cerita, merancang kata .
Dan mudah-mudahan menjadi Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang kuucapkan atau kutuliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan hati dan pikiran yang dapat mewakiliku. Meski dalam bahasaku tanpa menggunakan Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia, Pronomina, Numeralia, dll.
Engkau bahkan bukan lagi variabel bagiku Engkau adalah konstanta abadi yang tak tergantikan
Wajahmu indah seperti Microsoft Silverlight Hidungmu mancung seperti SQLyog Rambutmu panjang seperti PostgreSQL Tubuhmu langsing bak Notepad
Kini aku telah terpesona dengan user interface mu dotNet telah memberikan mu pesona bidadari Bidadari dari garbage collection Namun, akutak ditaqdirkan menjadi garbage collector bagi mu
Semenjak perkenalan kita Sewaktu aku bersamamu aku bahagia.
Namun saat ini Aku semakin terpuruk dari semua itu
Aku telah mengupload semua kode Perl ke tubuh mu Mengcompile dan mendebug kode ku Ku upload kode C untuk memberikan C-inta ku kepada mu Aku berhari-hari mengejar PHP demi kamu Sampai berkeringat Action Script Namun hasilnya adalah Core Dump, Segmentation Fault Syntax Error, Exception, Runtime Error 13, Invalid Memory All location
Dan kau akan mengetahui hidupkuTanpa mu,
Hidupku akan bagaikan bahasa tanpa compiler… Tanpa mu, hidupku bagaikan C# tanpa dotNet framework… Tanpa mu, hidupku bagaikan PHP tanpa MySQL…
Rambutmu panjang hitam bagaikan background-color body css ku Senyummu indah seindah template andalanku Sinar matamu menghangatkan setiap langkahku
Alloh telah memberikan mu pesona bidadari Bidadari dari beribu variable Susah bagiku Mendefinisikan class utama contrucktor kecantikanmu
Kenangan session id tentang kamu Selalu membayang dalam cookies browser ku Mengingatkanku akan login dirimu Menyegarkan hatiku seperti auto refresh AJAX dalam kolom chatbox ku
Aku semakin terpuruk dari semua itu Berhari-hari ku query MySQL mengejar dirimu Tak satu bayang pun mendapatkan mysql_fetch_array mu Selalu mysql zero return
Kuyakin ini, akan menjauhnya keberadaanmu Sejak diriku tak bersamamu Sekeras apapun javascript menciptakan layout dirimu Sebanyak apapun MySQL query LEFT JOIN dan UNION ALL Sepanjang apapun VBSCRIPT mencoba ciptakan bayangmu Serumit apapun Perl mengeksekusi Engkau semakin jauh…… Sehingga server down
Kucoba /etc/init.d/apache restart Kuharap dengan enable register_global PHP.ini akan dapat menemukanmu Tapi… Syntax Error, Exception, Runtime Error, Invalid Memory Allocation Hacking attemp meleburkan variable dirimu
Kini ku coba switch class dirimu Terlalu sulit dengan berjuta public function Terlalu rumit dengan beribu var array
Bidadariku…….
Bukalah hatimu untuk tulang rusukmu, Aku Tak akan terluka walaupun banyak yang kurasa SQL Inject hati Kan kulindungi dengan htmlspecialchars(addslashes()) dan mysql_real_escape_string() agar tak terasa perih saat merasakan kehilanganmu.
Meski aku yakin bahwa Diriku hampa tanpa dirimu, aku akan menerimanya demi kebahagiaanmu.
Dan ketika aku berpikir tentangmu Cinta hanya menyakiti perasaanku
Hatiku terbakar di saat hujan turun
Bayangan yang lembut hanya ada dalam pikiranku
Harapan dan harapan setiap hari Layaknya burung tanpa sayap Hanya termenung di keramaian
S’lalu terpikirkan walau tak berharap
Keindahan berbagi cinta Adalah sebuah khayalan bagiku
Percintaanku…
Pasang surut dalam gelombang kegelisahan
Tak dapat bangkit menahan ombak
Tak ada uluran tangan Mereka hanya terdiam Kebimbanganku hanyalah tontonannya
Terdengar jelas nyanyiannya di telingaku Dalam menikmati penderitaan…
hatiku, kini Hitam dan menjadi selimutku, Menghilangkan putih jiwa dan pikiranku, Akankah semerbak bunga mawar menghampiriku lagi Dan membebaskanku dari penjara kepedihan ?.
Aku hanyalah manusia yang jauh dibawahmu, tak berpikir dewasa,
Pikiranmu adalah pohon yang berakar jauh dalam tanah adat, dan cabang cabangnya tumbuh terus.
Pikiranku adalah awan yang melayang diangkasa, yang berubah menjadi titik-titik embun, kemudian jatuh dan membentuk parit yang bernyanyi menuju laut. Ia menguap pula selanjutnya ke angkasa.
Pikiranmu adalah benteng yang tak dapat diguncang oleh badai maupun halilintar.
Pikiranku adalah daun yang lentur dan bergoyang liar.
Pikiranmu sangat dewasa tak ada yang dapat mengubahmu dan tak dapat kuubah.
Pikiranku baru, yang mengujiku dan kuuji setiap pagi dan petang.
Pikiranmu membolehkan engkau percaya akan pertentangan si kuat dan si lemah, dan menyamarkan yang sederhana menjadi halus.
Pikiranku mendorong semangat menggarap tanah dengan cangkul, dan menuai dengan sabit, dan membangun rumah dengan batu dan adukan semen.
Pikiranmu mendorongmu mendapatkan kebahagiaan .
Pikranku menghargai sikap percaya dirimu.
Pikiranmu menyokong kemasyhuran dan penampilan.
Pikiranku bagai sebutir pasir yang terdampar di pesisir kehampaan.
Pikiranmu membangkitkan cita-cita dan harapan.
Pikiranku tumbuh bersama kesusahan dan hasrat yang jauh akan kebahagiaan.
Pikiranmu melahirkan impian akan masa depan.
Pikiranku hanya berbicara lembut di telingaku, ” Jasmani dan Rohanimu harus bersih meski kepala tak menemukan pembaringan di manapun.”
Pikiranmu membimbing cita-citamu pada gelar dan jabatan.
Pikiranku menyuruhku agar menghargai tugasmu.
Pikranmu adalah pengetahuan sosial, kamus KEAGAMAAN dan politik.
Pikiranku adalah AKSIOMA yang sederhana.
Pikiranmu berbicara tentang orang yang steril, yang lincah, yang empu, yang mesum, yang cerdik, dan yang bebal.
Pikiranku melihat orang sebagai teman, saudara sekandung, dan anak setiap manusia.
Pikiranmu tertuju pada orang yang pintar, seniman, cendikiawan, ahli filsafat, dan tokoh masyarakat.
Pikiranku hanya tertuju pada cinta dan kasih sayang, kemesraan, kejujuran, keterusterangan, keakraban, dan pengorbanan meski menyisakan kehampaan.
Menurut pikiranmu, kebesaran bangsa terdapat pada politik, partai, konferensi, persekutuan, dan pengajian.
Tapi pikiranku menyatakan bahwa kebesaran bangsa terletak pada KERJA – bekerja di ladang, bekerja di kebun , bekerja dengan perkakas bangunan,
Pikiranku melayang diantara kabut dan awan yang selalu mempesona.
Pikranku berkelana di lembah yang sayup nun jauh di sana.
Pikranku lebih suka merenungkan derita
Pikiranku adalah gagasan tentang manusia yang ter ASING ditengah bangsanya sendiri, tentang ke SUNYI an diantara kerabat dan teman.
Akkan simpan dukacita hatiku demi kebahagiaanmu. Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bagian diriku karena akan ku rubah menjadi gelak tawa. Meski diriku mengeluarkan setitis air mata dan seulas senyuman. . Namun Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan yang tersembunyi. Seulas senyuman menarikku dekat kepada orang yang aku sayang dan menjelma sebuah lambang keikhlasanku kepada tuhan pencipta alam raya
Setitis airmata yang akan meyatukanku dengan mereka yang pernah patah hati, Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kesedihanku. Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukanmu.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kurasakan cinta darimu. Telah kudengar keluhanku dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis. Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya. tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari. Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan Setitis airmata dan seulas senyuman.
Cintaku laksana Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega. Awan terapung di atas pergunungan dan lembah hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut, rumahnya. Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan. Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan dukacita yang jauh dari dataran kebahagiaan.
Aku Tak bisa menggapai samudera cinta dan keindahan.
mungkin aku yangt lupa siapa aku bagimu ?
apa yang terpenting dari hidupku untukmu ?
saat ini ? atau nanti ?
Kau memang bidadari
dan aku...
aku hanya...
hanya manusia...
manusia yang paling biasa, aku hanyalah pungguk yang menatap mata hari terbitpun tak kau izinkan.
terlalu bodoh jika aku mencoba untuk berfikir...
berfikir kau pernah sedetik saja untuk memikirkanku...
manusia yang paling biasa didunia ini...
Jangan engkau titiskan air matamu, Jangan engkau murungkan wajahmu, Jangan engkau kurungi diri mu ............
Kerana aku…..
Tidak akan dapat meneruskan hidup ku
Jika melihat engkau Terus berduka.
Hati ini terlalu kotor, jiwa ini terlau lemah, pikiran ini terlalu licik, lisan ini terlalu munafiq, emosiku terlalu dangkal, hingga aku tak bisa aerdiri diatas kakiku sendiri. Aku hanya bisa tidur ditelaga hatiku yang keruh. Menyusun rindu disatu sudut kalbu, memamah rindu diujung sendu. Aku sadar betapa sakit dan menyiksanya kerinduan, paham betapa pedihnya perpisahan, dan aku mengerti betapa lemahnya aku saat kehilangan.
Mengapa seua itu aku rasakan tak pernah berhenti meski hanya sedetik waktu ?
Ditahun 1429 H tepatnya tanggal 26 ramadhan, penderitaanku terhenti seketika oleh suara dering hand phone, dering yang membangkitkan aku dari derita panjang yang kian mendera.
Dering hand phone itu tak beda dengan suara sang bayu yang berbisik ditelinga kananku “Apakah kau akan terus meratap sebagai seorang pecundang ?” suara yang membuatku semakin sadar bahwa manusia tak akan bisa mengubah ketentuan, soal hati yang sempat punya ahrapan itu bisa ditata ulang kembali, meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
Suara yang membuatku bangkit dan lari dari terjatuh dan memaksaku mengubur rasa putus asa direlung hati terdalamku dan membuangnya ketempat sunyai yang selalu menjadi sahabatku.
“Apakah kau tahu siapa yang berbicara didalam hand phone itu ?”
Itu adalah suaramu, yang membuatku yaqin pada uluran tanganmu yang akan menyambut jeritan hatiku. Suaramu meyaqinkan aku, memotivasi aku, dan mendorongku untuk yaqin dengan CINTA.
Suaramu membuatku melayang, menikmati sebuah rasa damai yang muncul secara tiba-tiba, seakan-akan aku menemukan ketenangan setelah gempa yang melebihi skala richter gempa pariaman.
Aku menganggapmu sebuah pertolongan dari alloh swt yang menyelamatkan aku dari sebuah bencana, hingga aku bisa menarik hikmah dari semua kejadian yang menimpaku bahwa alloh swt telah menyelamatkan aku melalui dirimu dan bersamamu untuk memulai sebuah ibadah besar dalam kehidupan atau membangun sebuah hidup baru dalam kehidupan yang bahagia yang dikenal dengan kata SA”ADAH.
Tak ada sesuatu yang terjadi didunia ini tanpa kehendak yang maha kuasa, dan tak ada pula kehendaknya yang sia-sia, pasti ada hikmah dalam apapun yang ku dapat, bahkan jauh sebelum aku lahir .
Yang aku alami sekarang juga adalah hikmah dari kejadian yan g aku alami dahulu, akan ku kubur semua luka dan duka tuk temukan damai dan ketenangan bersamamu, aku akan merasakan BAHAGIA jika aku dapat hidup denganmu, itulah impianku.
Aku bisa merasakan kebahagiaan bukan pada saat aku memiliki dunia, tapi aku merasakannya saat aku berada didekatmu, merasakan teduhnya tatapanmu, padahal tak pernah ada data yang objektip bahwa aku dapat merasakannya saat bersamamu.
cinta…..
memang butuh pengorbanan,lalu apa kalian semua setuju kalau kita harus berkorban demi cinta,sedangkan cinta itu tak bisa kita miliki tak bisa tergapai oleh tangan kita.
lalu kenapa harus ada cinta bila tidak saling memiliki,egois sekali yah aku ?. Bila kita kehilangan orang yang paling kita cintai. Haruskah kita berlapang dada dan harus ingat satu kata yaitu.cinta tak harus memiliki ?.
Tuhan memang menciptakan manusia berpasang-pasangan yang bila mereka menikah bisa disebut jodoh.
Tapi apa ada jaminan kalau orang yang sedang menikah itu sudah menemukan jodohnya yang siap menemani sampai nyawa ini meninggalkan raga kita.
kalau benar menikah menjadi suatu jaminan bahwa orang yang menikah itu benar-benar jodoh lalu kenapa harus ada perceraian ? dan pasti pasangan itu akan menjawab mungkin jodoh kita hanya sampai disini saja.
cinta…..sangat rumit untuk diungkapkan dengan akal sehat manusia.hebatnya kekuatan cinta bisa membuat kita lupa bahkan sampai gila.sampai-sampai kita gak mengenali diri kita sendiri.
cinta….
Sampai kapan aku benar-benar bisa memilikinya.tanpa harus ada perpisahan,dan tanpa harus ada yang terluka.mudah-mudahan aku termasuk orang yang bisa memiliki cinta itu.amin.
Tidak ada yang tahu kapan cinta itu datang dan mengapa dia harus pergi tanpa pesan, tak ada pintu untuk masuk dan keluar, semuanya mengalir seperti air yang tak pernah berhenti.
Cemburu, senang, sedih, sakit hanyalah permainan hati yang ku perankan yang selalu ku atas namakan cinta.
Tidak ada alasan ku terpuruk karena cinta walau airmata harus mengalir, karena cinta akan selalu memberikan kekuatan kepada setiap hati yang lemah untuk bangkit menatap masa depan yang lebih baik. Cinta akan selalu mencairkan kebekuan hati karena dendam, dan terus mengalir dalam pembuluh darah yang tak berujung
Tanah tak terasa dipijak, pandangan mata gelap dan hati mengeras.. itulah yang terjadi ketika ego menguasai hatiku, dia tidak memberikan ruang sedikitpun kepada rasa cinta dan kasih sayangku untuk berlabuh.
Hanya sesaat saja… bagaikan kemarau setahun dihapus hujan sehari. Kasih sayang yang dibina dengan ketulusan tidak dianggap dan lenyap begitu saja.
Hujatan, makian keluar dari mulut tanpa henti, ketidakpuasan, kelemahan menjadi senjata untuk saling memaki dan memaki. Kemanakah hatinurani itu pergi, dan mengapa emosi dan ego itu menguasai…?
Mulut ucapkan cinta dan terkadang hati tak dikontrol menjadi pemicunya… hanya berkeinginan untuk menjadikan keadaan lebih baik dan membuat orang berubah, menjadikan mulut tidak seteguh hati.
Itukah cara memngungkapkan cinta ??
Itulah cara membuat elemen hati seseorang berubah, namun Semua akan merasa tersaki, tersakiti bukan oleh cinta, tapi oleh kebohongan yang telah terucap.
Disadari atau tidak disadari perubahan itu mesti dimulai, bukan untuk diucapkan saja.